Sebelum lebih jauh menggali tentang apa itu feature terbih dahulu yang harus diketahui apa itu feature, singkat saja feature adalah cerita yang dibangun diatas fakta dengan jurnalisme bertutur, menulislah seperti Anda sedang bertutur kepada orang lain. Adapun penulisan feature layak yakni mengangkat tragedi dan kisah sukses.
Struktur yang wajib dimiliki dalam menulis feature ada tiga unsur yakni, lead (pembuka), batang tubuh dan penutup. Lead dalam penulisan feature berfungsi menarik pembaca untuk mengikuti cerita selain itu juga sebagai jalan pembuka bagi alur cerita. Penulis sebelum menulis lead dapat memilih beberapa jenis lead.
Lead Ringkasan : Sama dengan lead pada penulisan hard news, lead ini masuk ke inti cerita. contoh "Berburu lokasi syuting menimbulkan sensasi buat Ine Febriyanti. Aktris kelahiran Semarang, 18 Februari 1976, itu memang tengah sibuk berprofesi sebagai sutradara."
Lead Naratif : Tekniknya adalah menciptakan suasana dan membiarkan pembaca menjadi tokoh utama. Contoh "Muhammad Kabul, 65 tahun, mengusap potret dia bersama Kota pemain klub perserikatan Sepak Bola Pasuruan (Persekap). Foto hitam putih itu menempel di dinding rumahnya di Desa Kedawung, Wetan."
Contoh lainnya : "Masturzo diselimuti ketakutan luar biasa. Ia memilih mencari sebuah apartemen kecil untuk berlindung dan ia tak berniat turun ke jalan untuk merekam apa yang terjadi. Dalam diam dan kesepian di apartemennya ia menyaksikan puluhan warga, baik laki-laki maupun perempuan, menaiki atap rumah mereka meneriakkan tuntutan demokrasi dan reformasi, persis seperti 30 tahun lalu, saat revolusi 1979 berhasil menumbangkan sebuah rezim yang antidemokrasi."
Lead Deskriptif : Lead deskripsi bertujuan menciptakan gambaran dalam pikiran pembaca tentang suatu tokoh atau tempat kejadian.
Contoh :Lead Deskriptif : "Mata Edwan terbelalak, mulutnya menganga. Wakil Kepala Kelurahan Kembangan, Jakarta Barat, itu kaget membaca daftar kekayaan Kepala Badan Pemeriksa Keuangan Hadi Poernomo yang diterbitkan Komisi Pemberantasan Korupsi."
Lead Kutipan : Kutipan yang dalam dan ringkas bisa membuat lead menarik, terutama bila dikutip dari orang terkenal. Contoh lead kutipan “Tangkap hidup atau mati”
Lead Bertanya : Lead ini efektif bila berhasil menantang pengetahuan atau rasa ingin tahu pembaca. Contoh : Tahukah Anda seberapa cepat manusia bisa berlari ?
Lead Menunjuk Langsung : Bila reporter berkomunikasi langsung dengan pembaca, ini disebut lead menunjuk langsung. Contoh : "Jika Anda bisa berlari 100 meter kurang dari 10 detik, datanglah ke Komite Nasional Olimpiade Indonesia. Bisa dipastikan Anda akan bergabung dengan tim pelari cepat nasional."
Lead Menggoda : Lead menggoda digunakan untuk mengelabui pembaca dengan cara bergurau. Contoh : Terungkap sudah identitas orang yang tewas dalam penggerebekan di Pamulang. Setelah melalui serangkaian uji DNA, polisi memastikan orang yang tewas diterjang peluru itu adalah Dulmatin alias Joko Pitono.
Contoh Lead Menggoda lainnya : " Pendatang baru itu tampak menakutkan. Namanya memang bagus. Iwan Mapparenta Makkarumpa. Tapi, wataknya merepotkan para peneliti.
Lead Bebas : Reporter yang imajinatif bisa menulis lead yang bersumber dari bunyi-bunyian, lirik lagu, pantun, dan sebagainya.
Setelah Anda mengetahui jenis-jenis lead saatnya masuk pada batang tubuh feature. Hingga saat ini tidak ada rumus yang baku dalam membuat batang tubuh feature tapi yang pastinya dalam batang tubuh mampu menyajikan semua jawaban dari pertanyaan-pertanyaan. Agar penulis selamat saat menyajikan tulisan hendaknya menulis berdasarkan kronologis.
Sebelum kita akhiri batang tubuh feature dan masuk ke penutup masih ada yang harus diketahui yakni merencanakan tulisan. Merencanakan tulisan ada beberapa poin yang tidak boleh terlewatkan yakni, penentuan Angle, mengumpulkan informasi awal, menentukan nara sumber, melakukan reportase dan membuat deadline. Lagi-lagi supaya tidak tersesat maka tulisan harus akurat, fokus dan tentunya berpegang pada standar jurnalistik.
Kini kita telah tiba pada penutup, seperti halnya membuat lead membuat penutup juga tidak boleh asal-asalan walau posisinya beradah dibawah tetap harus memberikan rasa dan warna yang segar. Kita mulai dari membuat penutup yang mengelitik. Dengan barisan nama “who’s who” di dunia hiburan, tak pelak ALNI adalah salah satu film yang patut disimak tahun ini. Sebab, alangkah tidak lucunya, kalau sampai gagal “mencopet hati penonton”. Apa kata dunia ?
Penutup yang indah: Contohnya Seseorang berkata kepada saya : “Tataplah
mata elang yang jernih tajam itu jika berani. Di dalamnya engkau akan melihat senyum kemenangan lelaki Kazakh.”
Karena paragrap ini paragrap terakhir jadi saya akan memberikan penutu terakhir yang dapat digunakan dalam penulisan feature yakni Penutup tendensius : Contohnya : Agaknya, makin banyak pertanyaan yang mesti dijawab Misbakhun.