Pada tulisan berikut ini saya akan membahas tentang feature. Sebelum lebih jauh saya membahasnya sedikit saya jelaskan apa itu feature. Feature bisa berupa berita bisa juga berupa karanangan tetapi dengan syarat-syata tertentu. Begitu kira-kira pengrtin sederhananya.
Jika feature berupa berita dalam arti yang biasa bukan sekedar berita faktual, matter of fact news, melainkan berita yang menarik dengan dibumbuhi human touch, sentuhan perasaan manusia. Ini artinya berita diolah sedemikian rupa sehingga letak kelaikannya untuk dimuat dalam media bukan karena berita itu penting, melainkan berita itu ditulis secara menarik.
Berita-berita atau tulisan-tulisan feature bisa mengenai kejadian-kejadian apa saja yang kurang penting tetapi menarik. Cara menulis yang dilakukan dalam feature ini ditekan pada maksud untuk menghibur, menimbulkan rasa heran, geli, takjub, cemas, terharu, kasihan, jengkel atau untuk medidik, menambah pngtahuan, menimbulkan rasa eindahan, dan sebagainya.
Biasanya dalam menulis feature seorang wartawan meramu sisi lain dari berita-berita faktual. Contohnya aksi unjuk rasa yang dilakukan ribuan warga sehingga memacetkan arus lalu lintas, seorang wartawan bisa saya menulis feature dengan mengambil angle kejengkelan pengguna kendaraan, pedagang sekitar tempat aksi, pemulung yang memunguti botol air mineral pengunjuk rasa, penghasilan supir angkutan kota yang menurun atau sebagainya.
"Pendeknya gaya penulisan ditentukan pada emosi, pada sentuhan perasaan manusia, pada human touch."
Perbedaan antara berita biasa dan berita feature terletak pada tujuannya. Menurut Charnley, istilah feature sebenarnya mencakup juga merangkum bermacam berita yang mengandung isi yang nonimaginatif maupun yang nonematif. Dalam arti yang luas, katanya akan amanlah jika dikatakan feature adalah berita yang bahannya yang dipilih untuk disajikan terutama karena unsur beritanya bukan ditekankan pada aktualitas.
Jika feature berupa berita dalam arti yang biasa bukan sekedar berita faktual, matter of fact news, melainkan berita yang menarik dengan dibumbuhi human touch, sentuhan perasaan manusia. Ini artinya berita diolah sedemikian rupa sehingga letak kelaikannya untuk dimuat dalam media bukan karena berita itu penting, melainkan berita itu ditulis secara menarik.
Berita-berita atau tulisan-tulisan feature bisa mengenai kejadian-kejadian apa saja yang kurang penting tetapi menarik. Cara menulis yang dilakukan dalam feature ini ditekan pada maksud untuk menghibur, menimbulkan rasa heran, geli, takjub, cemas, terharu, kasihan, jengkel atau untuk medidik, menambah pngtahuan, menimbulkan rasa eindahan, dan sebagainya.
Biasanya dalam menulis feature seorang wartawan meramu sisi lain dari berita-berita faktual. Contohnya aksi unjuk rasa yang dilakukan ribuan warga sehingga memacetkan arus lalu lintas, seorang wartawan bisa saya menulis feature dengan mengambil angle kejengkelan pengguna kendaraan, pedagang sekitar tempat aksi, pemulung yang memunguti botol air mineral pengunjuk rasa, penghasilan supir angkutan kota yang menurun atau sebagainya.
"Pendeknya gaya penulisan ditentukan pada emosi, pada sentuhan perasaan manusia, pada human touch."
Perbedaan antara berita biasa dan berita feature terletak pada tujuannya. Menurut Charnley, istilah feature sebenarnya mencakup juga merangkum bermacam berita yang mengandung isi yang nonimaginatif maupun yang nonematif. Dalam arti yang luas, katanya akan amanlah jika dikatakan feature adalah berita yang bahannya yang dipilih untuk disajikan terutama karena unsur beritanya bukan ditekankan pada aktualitas.