Cara Mengatasi Hambatan Dalam Menulis



Bagi calon penulis tentunya sangat banyak hambatan dalam memulai menulis mungkin saja saat akan memulai menulis, hanya terdiam dan berpikir bagaimana memulainya dan akhirnya niat untuk menulis kembali batal karena lama mikirnya. Hambatan yang begitu banyak dalam menulis, jika dibalik tentu hasilnya banyak cara dalam memulai menulis.

Hambatan-hambatan dalam memulai menulis awalnya cukup lumayan saya rasakan, tetapi semua itu terjawab setela menulis menjadi tuntutan kehidupan yang saya alami sekarang ini. Karya-karya tulis yang saya ciptakan telah di baca banyak orang baik melalui media cetak local, nasional dan media online.Intinya terus dan terus menulis, semua yang menjandi keahlian anda saat ini semua diawali oleh kebiasaan.

Tapi disini saya akan berbicara tentang bagaimana menulis dan mendapatkan karya tulis yang baik, Dalam tulisan “Mengatasi Hambatan Dalam Menulis” saya akan menjelaskan sedikit bagaimana cara menghambat dalam menulis, cara pertama teknik ‘clustering’ tekni ini ditemukan oleh Dr.Gabriele L. Rico, dia mengatakan “teknik ini dikembangkan dari metode mind mapping atau pemetaan pikiran,” yang ditemukan oleh Tony Buzan.

Di samping memanfaatkan dua belahan otak yang bekerja dengan cara berbeda, yaitu otak kanan dan otak kiri, Dr. Rico memanfaatkan ‘jembatan’ yang menghubungkan antara dua belahan itu yang disebut corpus callosum. Menulis yang baik memang harus menggunakan dua belahan otak atau mengaktifkan corpus callosum.

Setiap penulis atau calon penulis secara alami telah memiliki ide tersebut tapi terkadang ide yang dimiliki itu bukan ide yang cemerlang. Jika ide itu hanya berupa ide biasa, tentulah si penulis perlu mengembangkan ide tersebut menjadi ide yang kaya dan sangat powerful.  Setiap penulis yang akan menggunakan teknik ini perlu memperhatikan kedua sisi yang akan digunakan. Sisi pertama adalah sisi bahasa, sisi kedua sisi materi atau content.

Tapi lagi-lagi jika ide ini akan digunakan atau dikembangkan penulis harus terlebih dahulu memiliki kekayaan kata-kata, jika penulis miskin kata-kata tentunya ide ini tidak dapat dikembangkan lewat aturan-aturan mainnya. Untuk sementara saya anggap ini cukup dulu.